Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Ikan Sulum

IKAN SULUM AJARKAN CARA BERNEGARA                                                  Oleh Asep Safa’at Siregar Sebagai warga negara masih banyak yang belum hidup sebagaimana layaknya. Bernegara namun tidak tahu cara hidup sebagai warga negara yang baik. Padahal kita telah diberikan akal untuk berpikir dan menggali hikmah dari alam sekitar kita. Belajar tidak hrarus disekolah, merenung tidak harus memajamkan mata. Kali ini kita akan belajar cara hidup dari ikan Sulum tentang bagaimana cara hidup bernegara dengan baik dan bertanggungjawab. Ikan sulum adalah ikan air tawar yang berasal dari ekosistem sungai didaerah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara. Ikan sulum ini merupakan sejenis Ikan Mas,  Siruan, Aporas, dan Sulum. Ikan jenis ini diduga berasal dari kedua sungai.  Tidak ada refrensi yang menjabarkan secar...

SDH vs Sibualbuali

ROMANTISME SDH – SIBUALBUALI Oleh Asep Safa’at Siregar, S.Sos.I Mendengar kata romantis pasti langsung terbayang dalam pemikiran kita tentang kasih sayang antara dua orang manusia yang memadu kasih. Namun romantisme kali ini adalah romantisme angkutan umum yang bernama SDH (Saipar Dolok Hole) dengan Sibual-buali. Kedua angkutan umum ini merupakan angkutan yang telah beroperasi cukup lama, sejak sekitar tahun 70-an didaerah Kabupaten Tapanuli Selatan tepatnya Kecamatan Saipar Dolok Hole. Kedua nama angkutan ini merupakan angkutan (modern) yang paling tua didaerah tersebut. Menariknya keduanya merupakan saingan abadi sejak dari dulu sampai sekarang dan entah sampai kapan. Namun siapa sangka dibalik persaingan ada romantisme didalamnya. Pemilik, supir dan kondektur (kernet) saling berebut penumpang tanpa harus memusuhi dan mencelakai kompetitor, antara satu dengan yang lain. Disinilah letak romantisme yang bisa menjadi bahan renungan, pelajaran atau hikmah yang bisa kita ...

MENTERI BARU TIDAK MESTI KURIKULUM BARU

MENTERI BARU TIDAK MESTI KURIKULUM BARU Oleh Asep Safa’at Siregar, S.Sos.I Sudah menjadi kebiasaan dinegeri ini jika terjadi reshuffle maka kebijakan barupun akan muncul.. Sepertinya hal tersebut sudah menjadi trend bagi pejabat publik kita. Padahal pejabat baru tidak mesti kebijakan baru jika kebijakan lama masih dinilai baik. Kenapa demikian? Alasannya bermacam-macam namun yang palin populer menurut hemat saya adalah agar dinilai punya gagasan baru yang briliant, meski kenyataanya tidak demikian. Jika kita cermati bahwa suatu kebijakan dibuat untuk mencapai popularitas sementara. Jika sudah dilantik, namun tidak punya ide baru maka diaggap tidak berhasil. Maka mau tidak mau seorang pejabat publik yang baru dilantik pasti akan melakukan perubahan kebijakan, keputusan dan undang-undang tanpa melihat kemaslahatan dan manfaat bagi masyarakat. Masyarakat hanya sebagai sebagai pelengkap penderita yang meraskan akibat dari kebijakan pemerintah. Seolah-olah sudah menjadi keharusan ...